Saturday, July 30, 2011

Mendiknas Akui Biaya Masuk PTN Mahal


Kamis, 14 Juli 2011 | 19:14 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Pendidikan Nasional M.Nuh mengakui masuk perguruan tinggi memang mahal. “Kebutuhan biaya PTN mahal itu memang harus diakui,” ujarnya dalam keterangan pers di kantornya, Kamis, 14 Juli 2011.

Namun, mahalnya biaya masuk PTN itu, kata Nuh, tidak dapat digeneralisir ke seluruh PTN. Sebab, meski ada yang mengenakan biaya tinggi tapi perguruan tinggi juga masih ada yang membikin program beasiswa kepada mahasiswa miskin. “20 persen yang diwajibkan ke PTN untuk memberikan jatah ke mahasiswa miskin sesuai dengan PP Nomor 60 tahun 2010,” katanya.

Untuk mengatasi mahalnya biaya itu, kata Nuh, ada dua solusi. Yakni memurahkan biaya masuk PTN dan subsidi silang. “Tapi jika memurahkan biaya masuk, konsekuensinya semua kebutuhan tidak bisa dipenuhi,” katanya.

Karenanya, yang lebih mungkin dilakukan adalah dengan mekanisme subsidi silang dimana mahasiswa yang mampu membayar lebih besar untuk membiayai mahasiswa yang tidak mampu.

Sebelumnya Nuh juga menyatakan Kementeriannya akan membatasi biaya masuk PTN. Pembatasan ini dilakukan karena selama ini sejumlah PTN menerapkan biaya masuk yang terlampau tinggi.

Beberapa waktu lalu, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional, Djoko Santoso mengatakan pemerintah tengah mengkaji batasan biaya masuk PTN. Dengan pembatasan ini, kata Djoko, pemerintah akan menanggung sejumlah komponen pembiayaan yang selama ini dibebankan PTN kepada calon mahasiswa.

Besarnya biaya pendidikan yang akan dibiayai pemerintah pun berbeda di tiap program studi. Penghitungan dan mekanisme pembatasan ini sendiri akan menjadi patokan bagi PTN menentukan biaya bagi calon mahasiswa baru. Ia juga menyatakan konsep pembatasan akan rampung dan dapat diterapkan dalam tahun ajaran 2012/2013.

RIRIN AGUSTIA

Sumber : 
http://www.tempointeraktif.com/hg/pendidikan/2011/07/14/brk,20110714-346639,id.html

0 comments:

Post a Comment