Sunday, May 15, 2011

Sekolah Ambruk


Pak Anton adalah warga baru di RT 03/RW 09 di kelurahan Ampenan Selatan Kodya Mataram, ya dia baru saja pindah dari luar negeri, tepatnya dari kota Havana – Kuba. Sekalipun baru 2 minggu menetap di Indonesia, dia tidak kesulitan dalam beradaptasi dengan lingkungan barunya, selain karena pandai bersosialisasi, selama di Kuba, keluarganya selalu mengajarkannya tentang kebudayaan Indonesia.

Namun ada hal yang selalu membuat bingung di setiap pagi. Dia selalu bertanya-tanya, mengapa anak-anak sekolah disini selalu mengenakan helm ketika pergi dan sepulang dari sekolah? Padahal dia tahu betul bahwa anak-anak sekolah yang sering pergi dan pulang melalui jalan depan rumahnya, adalah anak-anak dari lingkungan sekitarnya yang ditahunya rata-rata tidak memiliki sepeda motor karena keadaan ekonomi yang pas-pasan.

Di suatu pagi, untuk menghilangkan rasa penasarannya, dia memutuskan untuk bertanya pada anak-anak sekolah tersebut.

“dek…dek…,ke sini sebentar” panggil pak anton pada anak-anak sekolah yang sedang berjalan di depan rumahnya untuk menuju ke sekolah.

“ada apa pak?” Tanya anak-anak sekolah tersebut sambil menghampiri pak anton.

“hmmm…bapak ingin bertanya sama kalian, kenapa kalian selalu mengenakan helm ke sekolah padahal kalian berjalan kaki?”

Sambil tersenyum tersipu malu, secara serentak anak-anak itu pun menjawab

“sekolah kami hampir ambruk pak…!!!, jadi kami disuruh ibu guru untuk mengenakan helm selama di ruangan kelas…, jadi kalau ambruk, tidak terlalu membayakan bagi kami…”

Pak anton pun termenung…

0 comments:

Post a Comment